Foto : Suara Merdeka
Suara Merdeka
– Persoalan sarana prasarana jalan dan jembatan di Kebumen seolah tidak
ada habisnya. Bagaimana tidak, sampai saat ini masih ada ratusan
jembatan yang tersebar di 26 kecamatan dalam kondisi rusak. Jembatan
tersebut sebagian besar berada di jalan pedesaan baik di atas sungai
maupun saluran irigasi.Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kebumen H Ahmad Sahli Syam ST MT melalui Kepala Bidang Bina Marga, H Dwiyono Waluyo ST MT tidak membantah hal tersebut. Kerusakan jembatan itu berfariasi mulai dari yang ringan hingga berat. Sedangkan, jembatan di jalan kabupaten sebagian besar sudah cukup baik.
“Jumlah jembatan di Kebumen sangat banyak. Dalam satu desa saja, banyak yang memiliki lebih dari satu jembatan,” ujar Dwiyono Waluyo kepada Suara Merdeka, Jumat (4/11).
Adapun sejumlah jembatan yang rusak antara lain jembatan di Desa Singoyudan, Kecamatan Mirit, Surotrunan Alian, dan di Desa Kalibening Karanggayam. Terakhir jembatan Kali Gombong di Desa Purwodadi, Kecamatan Kuwasaran, nyaris putus akibat pondasi ambrol tergerus arus sungai. “Meskipun jembatan terlihat masih bagus, namun sebenarnya sudah rusak,” imbuhnya.
Dwiyono menambahkan, tahun ini Pemkab Kebumen membangun puluhan jembatan. Sebagian sudah selesai, sebagian lagi dalam tahap pengerjaan. Sejumlah jembatan yang dibangun antara lain Jembatan Kalirancang, Tlogopragoto, Selogiri, Jembatan Munggu, Korowelang, Kabuaran, Turus, Giritirto, plat deker Jembangan, Jembatan Pasuruan Somagede dan jembatan gantung Wonotirto.
“Masih banyak pembangunan jembatan yang kami kerjakan tahun ini,” imbuh Dwiyono seraya menyebutkan tahun ini anggaran Rp 70 miliar dialokasikan untuk penanganan sarana prasarana jalan dan jembatan.
Diberitakan sebelumnya, ambrolnya pondasi mengakibatkan jembatan Kali Gombong di Desa Purwodadi menggantung. Akibatnya, transportasi dari Kecamatan Adimulyo, Puring, menuju Kuwarasan dan Gombong yang melalui Desa Purwodadi nyaris putus.
0 comments:
Posting Komentar