
Sumber Photo :google.com/ilustrasi
Berita Lainnya
![]() |
Puluhan Peserta Gagal Jebol Server Panitia |
![]() |
![]() |
Pelari Kenya Juara Bali 10 K |
![]() |
![]() |
Ajang Kompetisi Surfer Lokal Ke Kancah Internasional |
![]() |
Keluhan soal kemacetan di Bali antara lain dikeluhkan warga Malaysia bernama Huzni Muit. Huzni yang bekerja di salah satu villa di Kuta ini juga mengeluhkan kemacetan yang semakin parah khususnya di kawasan Kuta dan sekitarnya.
"Kemacetan di Bali khususnya Kuta sudah parah, saya sendiri sering alami jika sedang nyetir mobil,"ujarnya di Kuta belum lama ini.
Menurut Huzni, jika persoalan kemacetan ini tidak segera dicarikan jalan keluar, maka akan berdampak negatif bagi Bali.
"Kalau kita tidak selesaikan masalah ini (kemacetan), kita akan kehilangan investor, banyak tamu yang akan pergi sehingga tidak ada return invesment. Kemacetan ini akan memperlambat pertumbuhan ekonomi Bali secara tidak langsung. Lama-lama Bali akan banyak kehilangan invesment dan turis. Nilai plus untuk Bali juga akan berkurang jika masalah ini tidak segera diatasi," ujar pria yang sudah 7 tahun tinggal di Bali ini.
Terkait hal ini, Ketua Aliansi Masyarakat Pariwisata Bali (AMPB) Gusti Kade Sutawa menyatakan, persoalan kemacetan di Bali khususnya Kuta dan sekitarnya merupakan masalah klasik yang harus segera diatasi.
"Selain mengurangi jumlah kendaraan di jalan dan memperbaiki sistem transportasi publik, pemerintah juga perlu membangun infrastuktur yang memadai, seperti jalan tol atau jalan bawah tanah di kawasan yang macet tersebut. Keluhan terkait jalan macet sudah banyak sekali, kalau itu tidak bisa segera diperbaiki citra Bali akan terus menurun. Jadi mari percepat pembangunan kontruksi jalan tol di atas perairan dan juga jalan underpass, itu akan bisa cepat mengurai kemacetan," paparnya.
Untuk mengatasi persoalan kemacetan lalu lintas yang semakin parah ini, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) VIII Ir Susalit Alius CES menyatakan pihaknya akan segera membangun jalan bawah tanah atau underpass di sekitar simpang Dewa Ruci Kuta. Proyek jalan bawah tanah pertama di Bali yang menelan biaya Rp 179 milyar ini akan dikerjakan mulai akhir tahun ini selama 18 bulan.
Panjang jalan bawah tanah direncanakan mencapai 800 meter, dengan lebar 18 meter, dan tinggi 5,2 meter. Jalan bawah tanah ini nantinya akan berada persis di tengah-tengah jalan "by pass" Ngurah Rai yang ada saat ini.
"Selama pengerjaan proyek underpass, pasti pengguna jalan akan sedikit terganggu. Kami berharap warga masyarakat yang melintas di jalan tersebut untuk memaklumi karena proyek ini dibangun untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di wilayah tersebut, disamping untuk kepentingan pelaksanaan KTT APEC
2013," jelas Susalit. (dev)
0 comments:
Posting Komentar