CAIRO, (PRLM).- Setelah menolak penyelesaian
awal sebesar 400.000 euro atau sekitar Rp 4,7 miliar yang ditengahi oleh
presiden CAF Isa Hayatou, federasi sepakbola Aljazair (FAF) pada Sabtu
(24/12) mengumumkan bahwa pihaknya telah menerima uang ganti rugi
setelah Kamerun membatalkan pertandingan persahabatan melawan Aljazair
pada 15 November lalu.
Pihak FAF menuntut ganti rugi sebesar 500 juta franc atau sekitar 800.000 euro dan kasusnya diadukan ke FIFA terhadap federasi sepak bola Kamerun (Fecafoot), mendorong Hayatou untuk membuka pembicaraan dengan para pejabat Aljazair.
"Kantor federasi sepak bola Aljazair, meskipun masih teringat dengan kerusakan moral serta jiwa sportivitas, kami menerima tawaran yang diajukan Fecafoot sebesar 250 juta franc (400.000 euro) sebagai ganti rugi atas pembatalan untuk melakukan perjalanan ke Aljazair untuk memainkan laga persahabatan," demikian bunyi pernyataan dari kantor federasi sepak bola Aljazair yang dibacakan oleh juru bicara FAF, seperti dikutip "Goal".
Dalam dokumen tersebut juga menyatakan bahwa federasi sepak bola Kamerun akan membayar sesuai dengan jumlah yang ditetapkan yang akan mulai dibayar pada Desember 2011 dan Maret 2012.
Setelah memenangi Piala LG yang berlangsung di Maroko pada awal bulan lalu, para pemain timnas Kamerun menggelar aksi mogok untuk memprotes penundaan pembayaran non-bonus dan menolak untuk terbang ke Aljazair untuk memainkan laga persahabatan.
Kapten Samuel Eto'o dinyatakan bersalah, sebagai penghasut pertama dalam aksi mogok harus menelan pil pahit dengan sanksi larangan bermain sebanyak 15 pertandingan setelah sidang disipliner yang diadakan di Ibukota Kamerun Younde pada 12 Desember lalu. Wakil kapten timnas Kamerun Eyong Enoh dijatuhi sanksi skorsing 2 pertandingan.
Eto'o mengatakan bahwa dirinya tak akan mengajukan banding atas keputusan tersebut, sementara pelatih Aljazair Vahid Halilhodzic menyatakan salut serta puas atas sanksi yang dikenakan oleh Fecafooot kepada Eto'o.(Ton/A-147)***
Pihak FAF menuntut ganti rugi sebesar 500 juta franc atau sekitar 800.000 euro dan kasusnya diadukan ke FIFA terhadap federasi sepak bola Kamerun (Fecafoot), mendorong Hayatou untuk membuka pembicaraan dengan para pejabat Aljazair.
"Kantor federasi sepak bola Aljazair, meskipun masih teringat dengan kerusakan moral serta jiwa sportivitas, kami menerima tawaran yang diajukan Fecafoot sebesar 250 juta franc (400.000 euro) sebagai ganti rugi atas pembatalan untuk melakukan perjalanan ke Aljazair untuk memainkan laga persahabatan," demikian bunyi pernyataan dari kantor federasi sepak bola Aljazair yang dibacakan oleh juru bicara FAF, seperti dikutip "Goal".
Dalam dokumen tersebut juga menyatakan bahwa federasi sepak bola Kamerun akan membayar sesuai dengan jumlah yang ditetapkan yang akan mulai dibayar pada Desember 2011 dan Maret 2012.
Setelah memenangi Piala LG yang berlangsung di Maroko pada awal bulan lalu, para pemain timnas Kamerun menggelar aksi mogok untuk memprotes penundaan pembayaran non-bonus dan menolak untuk terbang ke Aljazair untuk memainkan laga persahabatan.
Kapten Samuel Eto'o dinyatakan bersalah, sebagai penghasut pertama dalam aksi mogok harus menelan pil pahit dengan sanksi larangan bermain sebanyak 15 pertandingan setelah sidang disipliner yang diadakan di Ibukota Kamerun Younde pada 12 Desember lalu. Wakil kapten timnas Kamerun Eyong Enoh dijatuhi sanksi skorsing 2 pertandingan.
Eto'o mengatakan bahwa dirinya tak akan mengajukan banding atas keputusan tersebut, sementara pelatih Aljazair Vahid Halilhodzic menyatakan salut serta puas atas sanksi yang dikenakan oleh Fecafooot kepada Eto'o.(Ton/A-147)***
0 comments:
Posting Komentar