
Serangan pasukan Suriah (Foto: Reuters)
DAMASKUS - Sekelompok pemantau Liga Arab yang
berjumlah 50 orang telah memulai misinya di Suriah. mereka akan
memverifikasi kepatuhan pemerintahan Suriah terkait rencana penghentian
kekerasan.
Pengamat tiba di Kota Homs yang selama ini menjadi pusat perlawanan rakyat kepada pemerintah. Senin 26 Desember lalu, pasukan pemerintah dikabarkan membunuh sekira 30 orang warga dalam aksi protes.
"Tank-tank mulai ditarik dari Homs pada hari ini," ujar aktivis HAM Inggris seperti dikutip BBC Selasa, (27/12/2011).
Lebih lanjut para aktivis mengatakan masih terdapat beberapa kendaraan lapis baja yang tersembunyi di dalam gedung-gedung pemerintahan.
Sebelumnya dilaporkan kawasan Baba Amr dan Homs dilanda bentrokan hebat pada hari Senin lalu. Beberapa orang yang menyaksikan peristiwa itu mengatakan pasukan pemerintah mengancurkan banyak bangunan dan para penembak jitu disiagakan sehingga sulit untuk mencari korban.
Akibat peristiwa itu 18 orang tewas di Baba Amr sedangkan 11 lainnya tewas di Homs. Serta seorang wanita juga ditemukan tewas di Talbisseh. Sementara itu seorang warga yang turut menjadi saksi peristiwa tersebut mengatakan dirinya juga melihat korban dari tindakan keji pasukan pemerintah.
Kedatangan pengamat Liga Arab bertujuan untuk melakukan penilaian terhadap inisiatif Liga Arab yang diterima oleh Suriah. Inisiatif akan menarik pasukan pemerintah dari daerah-daerah konflik.
Damaskus telah berjanji untuk memungkinkan para pemantau melakukan pemantauan dengan aman. Para pemantau akan mendapat layanan transportasi dan keamanan.
Pemberontakan terhadap Presiden Bashar al-Assad telah dimulai pada Maret lalu. Pemberontakan terinspirasi oleh gelombang revolusi yang melanda hampir seluruh dunia Arab.
Jumlah korban tewas di Suriah menurut data yang dihimpun PBB, hingga kini telah mencapai lima ribu orang. Namun jumlah tersebut belum dapat diverifikasi terkait larangan media asing untuk memasuki Suriah.
(faj)
Pengamat tiba di Kota Homs yang selama ini menjadi pusat perlawanan rakyat kepada pemerintah. Senin 26 Desember lalu, pasukan pemerintah dikabarkan membunuh sekira 30 orang warga dalam aksi protes.
"Tank-tank mulai ditarik dari Homs pada hari ini," ujar aktivis HAM Inggris seperti dikutip BBC Selasa, (27/12/2011).
Lebih lanjut para aktivis mengatakan masih terdapat beberapa kendaraan lapis baja yang tersembunyi di dalam gedung-gedung pemerintahan.
Sebelumnya dilaporkan kawasan Baba Amr dan Homs dilanda bentrokan hebat pada hari Senin lalu. Beberapa orang yang menyaksikan peristiwa itu mengatakan pasukan pemerintah mengancurkan banyak bangunan dan para penembak jitu disiagakan sehingga sulit untuk mencari korban.
Akibat peristiwa itu 18 orang tewas di Baba Amr sedangkan 11 lainnya tewas di Homs. Serta seorang wanita juga ditemukan tewas di Talbisseh. Sementara itu seorang warga yang turut menjadi saksi peristiwa tersebut mengatakan dirinya juga melihat korban dari tindakan keji pasukan pemerintah.
Kedatangan pengamat Liga Arab bertujuan untuk melakukan penilaian terhadap inisiatif Liga Arab yang diterima oleh Suriah. Inisiatif akan menarik pasukan pemerintah dari daerah-daerah konflik.
Damaskus telah berjanji untuk memungkinkan para pemantau melakukan pemantauan dengan aman. Para pemantau akan mendapat layanan transportasi dan keamanan.
Pemberontakan terhadap Presiden Bashar al-Assad telah dimulai pada Maret lalu. Pemberontakan terinspirasi oleh gelombang revolusi yang melanda hampir seluruh dunia Arab.
Jumlah korban tewas di Suriah menurut data yang dihimpun PBB, hingga kini telah mencapai lima ribu orang. Namun jumlah tersebut belum dapat diverifikasi terkait larangan media asing untuk memasuki Suriah.
0 comments:
Posting Komentar