Rabu, 18 Januari 2012

Waspadai Dampak Revisi Pertumbuhan Global

SHUTTERSTOCK Ilustrasi
JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Dunia dalam Laporan Perekonomian Global merevisi target pertumbuhan ekonomi global dengan cukup signifikan, dari 3,6 persen pada perkiraan Juni 2011 lalu menjadi 2,5 persen. Imbas revisi pertumbuhan negara-negara maju, juga bisa dirasakan oleh negara-negara berkembang.

Menurut ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Lana Soelistianingsih, penurunan tajam ini dengan perkiraan kontraksi (resesi) ekonomi di kawasan Eropa, yang akan mencapai minus 0,3 persen dari perkiraan sebelumnya positif 1,8 persen .

Pertumbuhan ekonomi AS juga diperkirakan mengecil dari 2,9 persen menjadi 2,2 persen. Sementara untuk Jepang, revisi pertumbuhan turun menjadi 1,9 persen dari perkiraan sebelumnya 2,6 persen .  

"Perlambatan ekonomi global terlihat kuat, dengan menurunnya transaksi perdagangan dunia dan turunnya harga-harga komoditas," kata Lana di Jakarta, Kamis (19/1/2012).

Beberapa pertumbuhan ekonomi dari negara-negara berkembang (emerging markets) diperkirakan juga akan turun. China menjadi 8, 4 persen, India menjadi 6,5 persen.
Penurunan ekonomi negara-negara maju ini diperkirakan menjadi faktor yang membuat ekonomi negara-negara berkembang menjadi lebih rentan, dengan target revisi menjadi 5,4 persen dari sebelumnya 6,2 persen.

0 comments:

Adsense Indonesia

Followers

Welcome Guys