
TERKAIT:
Salah satu tempat koleksi Amorphphallus titanum adalah Kebun Raya Bogor. Tercatat, perbungaan bunga yang juga sering disebut Titan Arum telah terjadi sejak tahun 1942. Saat ini, salah satu individu bunga akan segera mekar.
Meski sudah sering mekar, namun banyak masyarakat tak memiliki kesempatan untuk melihatnya. Tak banyak pula yang tahu tentang keunikan bunga bangkai yang bahkan menarik minat warga asing ini.
Salah satu fakta unik Amorphaphallus titanum yang belum banyak diketahui, bunga bangkai ini ternyata mengeluarkan asap pada malam hari ketika mendekati waktu perbungaan.
"Ini sebenarnya terjadi karena perbedaan suhu di dalam dan di luar bunga. Suhu bunga bisa setara dengan suhu otak manusia yang merupakan bagian tubuh terpanas," ungkap Yuzammi, peneliti bunga bangkai di Kebun raya Bogor, dalam konferensi pers, Jumat (27/1/2012).
Sebab panasnya suhu di dalam bunga belum banyak diketahui saat ini. Namun, menurut Yuzammi, hal itu terkait dengan fisiologi bunga menjelang mekar.
"Ini mungkin seperti hewan yang sedang birahi. Hormon-hormonnya aktif sehingga berpengaruh terhadap suhu. Ini menunjukkan kalau tanaman juga sama seperti hewan dan makhluk hidup lain," urai Yuzammi.
Akibat mengeluarkan asap dan ditambah ukurannya yang raksasa, ada banyak mitos yang berkembang seputar Titan Arum di berbagai daerah.
"Bunga ini jadi banyak dibasmi karena ukurannya yang besar dan dianggap sebagai pemakan anak kecil. Di Bengkulu, tanaman ini juga dibabat karena di punya tangkai yang memiliki mustika mandraguna," tambah Yuzammi.
Yuzami menegaskan, tak ada hal yang berbau klenik menyangkut Amorphophallus titanum. Apa yang terjadi pada jenis bunga bangkai tersebut bisa dijelaskan secara ilmiah.
Bunga bangkai yang sering disebut Titan Arum ini justru istimewa. Korea Selatan bahkan berminat mengajak Indonesia untuk memamerkannya. Kini, Kebun Raya Bogor terus melakukan penelitian tentang bunga bangkai ini, termasuk bekerjasama dengan Korea Selatan untuk mengawetkannya sehingga bisa dilihat banyak orang.
0 comments:
Posting Komentar