Kamis, 20 September 2012

Djoko Santoso Serahkan Suara ke Gita Wirjawan

KOMPAS.COM/ALOYSIUS GONSAGA AE Ketua Umum PB PBSI, Djoko Santoso.
YOGYAKARTA, KOMPAS.com  - Ketua Umum Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Djoko Santoso, menyerahkan suaranya pada Gita Wiryawan sebagai calon kuat ketua umum periode 2012-2016 pada Musyawarah Nasional (Munas) PBSI ke-21 di Yogyakarta.
"Saya mengarahkan tapi terserah Pengprov (Pengurus Provinsi PBSI)," kata Djoko saat Munas PBSI di Yogyakarta, Kamis (20/9/2012) malam.
Djoko berterus terang melimpahkan suara beberapa Pengprov PBSI kepada Gita Wiryawan sebagai calon ketua umum PBSI periode 2012-2014 menggantikan dirinya.
Jenderal TNI Purnawirawan itu menyebutkan ada alasan tertentu memilih Gita meneruskan tongkat estafet kepemimpinan PBSI, agar dapat meningkatkan kinerja pengurus dan prestasi atlet bulu tangkis.
Namun, Djoko menyatakan dua calon ketua umum PBSI, yakni Gita Wiryawan dan Icuk Sugiarto memiliki potensi dan konsep yang sama baik untuk meningkatkan prestasi bulutangkis Indonesia.
"Siapa pun yang terpilih harus dibantu," tegas Djoko.
Djoko menambahkan peningkatan prestasi bulu tangkis Indonesia menjadi tantangan bersama yang harus diatasi seluruh pengurus PBSI.
Pengurus Besar (PB) PBSI menggelar pemilihan ketua umum baru melalui Munas ke-21 di Yogyakarta pada 20-22 September 2012.
Tim keabsahan Bidang Organisasi PBSI menetapkan dua nama yang akan bersaing menjadi ketua umum baru, yakni Menteri Perdagangan RI, Gita Wiryawan dan mantan atlet bulu tangkis yang juga Ketua Pengprov PBSI DKI Jakarta, Icuk Sugiarto.
Sementara itu, Ketua DPR RI, Marzuki Alie tidak lolos menjadi calon Ketua Umum PBSI, karena tidak mendapatkan dukungan dari salah satu Pengprov PBSI yang menjadi syarat untuk menjadi calon.

Membongkar Rahasia Astra-Toyota Agya dan Astra-Daihatsu Ayla (2)

  • Sumber : KompasOtomotif | Author : Zulkifli BJ
    Mesin 3-silinder Daihatsu yang baru untuk Agya dan Ayla
  • Sumber : KompasOtomotif | Author : Zulkifli BJ
    Agya
Konsep kabin
Untuk mendapatkan kabin yang lega, Mark mendorong bagian bawah dasbor di depan penumpang dan pengemudi  ke arah depan. Alhasil, ruang kaki lega. Hal yang sama juga dilakukannya dengan menekuk bagian bawah jok pengemudi dan penumpang depan. Ruang kaki untuk penumpang belakang lega.
“Saya berusaha membuat shoulder di bawah kaca. Biasanya mobil yang dirancang di Jepang lurus ke bagian. Dengan konsep saya, kabin jadi l jadi lega. Pengemudi dan penumpang bisa menaruh tangan di sandaran pintu,” jelas Mark.
 
Ia juga membuat dua semprotan pembersih kaca tidak berada pada kap mesin. Bahkan kap mesin diusahakan tidak banyak tekukan dan hanya dibuat aliran udara yang lancar. “Seperti memanfaatkan streamline ketika mengikuti bus di belakang,” jelasnya.
 
Mesin
Tidak hanya kabin, ruang mesin juga lega. “Ini gampang diservis atau diangkat,” komentar wartawan saat melihat mesin Agya dan Ayla  ketika diperkenalkan.
Untuk hal ini, menurut Embay Sunaryo, tim berusaha merancang mesin dengan serviceability yang mudah. “Ini mesin baru meski basisnya sama dengan yang digunakan pada Daihatsu Xenia 1.000 cc,” jelas Embay.
 
Mesin yang digunakan kapasitas aslinya 989 cc, berteknologi DOHC namun  belum VVT-i. Kemampuan menghasilkan tenaga 65PS (48 kW) @6.000 rpm dan torsi 8,7 kgm (85 Nm ) @3.600 rpm.

Pembaruan yang dilakukan terhadap mesin, kalau mesin Xenia menggunakan blok dari besi cor, sekarang aluminium. Tutup kepala silinder juga diganti dari aluminium kini dengan resin-plastik. Hasilnya, bobot mesin turun 10 kg. “Semua untuk efisiensi,”  jelas Embay  bersama stafnya.

Hal tersebut diperoleh karena mesin baru tidak lagi menggunakan saluran buang (exhaust) yang terdiri dari tiga pipa panjang. “Sekarang terintegrasi pada kepala silinder,” lanjut Embay sembari memperlihatkan sistem saluran buang mesin ini. Hasilnya, saluran buang lebih pendek, disatukan dengan tempat untuk katalisator (catalytic converter) dan tempat untuk oksigen sensor.
 
Para insinyur ADM belum sempat memperdengarkan suara mesin mobil ini. Namun diceritakan, pengujian sudah dilakukan dari Jakarta, sampai ke Jawa Tengah dan kembali ke Jakarta. Menurut Embay diperoleh hasil yang memuaskan.

Namun ketika ditanya, tes ekstrem yang telah dilakukan terhadap mobil ini, belum tidak dijelaskan dengan gamblang. Makin, kecepatan maksimum bila bisa dipastikan. Sedangkan konsumen bahan bakar yang ditargetkan 22 km per liter, dites di laboratorium mesin LIPI secara simulasi. (Bersambung)
Adsense Indonesia

Followers

Welcome Guys